Jumat, 15 Oktober 2010

TUGAS 3 Pengantar Bisnis

Nama Kelompok :
  1. Alfino Joseph (20210583)
  2. Raden Mahardhika P.U (25210516)
  3. Victor Heumasse (28210366)

1. PENDAHULUAN
Franchising (pewaralabaan) pada hakekatnya adalah sebuah konsep pemasaran dalam rangka memperluas jaringan usaha secara cepat. Dengan demikian, franchising bukanlah sebuah alternatif melainkan salah satu cara yang sama kuatnya, sama strategsinya dengan cara konvensional dalam mengembangkan usaha. Bahklan sistem franchise dianggap memiliki banyak kelebihan terutama menyangkut pendanaan, SDM dan managemen, keculai kerelaan pemilik merek untuk berbagi dengan pihak lain. Franchising juga dikenal sebagai jalur distribusi yang sangat efektif untuk mendekatkan produk kepada konsumennya melalui tangan-tangan franchisee.
Di Indonesia franchise dikenal sejak era 70an ketika masuknya Shakey Pisa, KFC, Swensen dan Burger King. Perkembangannya terlihat sangat pesat dimulai sekitar 1995. Data Deperindag pada 1997 mencatat sekitar 259 perusahaan penerima waralaba di Indonesia. Setelah itu, usaha franchise mengalami kemerosotan karena terjadi krisis moneter. Para penerima waralaba asing terpaksa menutup usahanya karena nilai rupiah yang terperosok sangat dalam. Hingga 2000, franchise asing masih menunggu untuk masuk ke Indonesia. Hal itu disebabkan kondisi ekonomi dan politik yang belum stabili ditandai dengan perseteruan para elit politik. Barulah pada 2003, usaha franchise di tanah air mengalami perkembangan yang sangat pesat.

Sejarah Franchise
Franchise pertama kali dimulai di Amerika oleh Singer Sewing Machine Company, produsen mesin jahit Singer pada 1851. Pola itu kemudian diikuti oleh perusahaan otomotif General Motor Industry yang melakukan penjualan kendaraan bermotor dengan menunjuk distributor franchise pada tahun 1898. Selanjutnya, diikuti pula oleh perusahaan-perusahaan soft drink di Amerika sebagai saluran distribusi di AS dan negara-negara lain. Sedangkan di Inggris waralaba dirintis oleh J Lyons melalui usahanya Wimpy and Golden Egg pada dekade 60an.
Kata “franchise” berasal dari bahasa perancis kuno, yang berarti keistimewaan atau kemerdekaan. Ada banyak versi cerita mengenai bagaimana franchise dimulai. Cerita yang pertama adalah mengenai negera bagian yang berusaha dalam mengumpulkan pajak, pemerintah akan memilih orang tertentu untuk mengumpulkan bayaran dalam area geografis yang diberi. "Kolektor-kolektor" ini menyimpan sebagian bayaran yang mereka kumpulkan dan kemudian mereka serahkan kepada Paus. Yang lain bercerita franchising mulai ketika kerajaan lokal memberikan hak istimewa untuk mengadakan pekan raya dan kegiatan perdagangan secara bebas. Pada dasarnya, ini adalah dukungan monopoli atas usaha komersial. Praktek semacam ini terjadi sepanjang pertengahan dan akhirnya menjadi bagian dari European Common Law. Franchising terus terjadi sepanjang sejarah. Di tahun 1840-an, para pembuat bir Jerman memberi hak eksklusif kepada kedai tertentu untuk menjual bir buatan mereka. Lalu, pada tahun 1851, perusahaan mesin jahit Singer memberi peragenan/perwakilan terbatas untuk mesin jahit terkenal mereka. Format, bahasa, dan perjanjian kontrak dari perusahaan mesin jahit Singer inilah yang masih dipakai sebagai model dokumen sampai hari ini.
Pertumbuhan dan keberhasilan yang dinikmati oleh mereka yang terlibat dalam franchise.
Sales yang dihasilkan dari waralaba/franchise nilainya mencapai lebih dari 40% dari hasil seluruh penjualan perusahaan-perusahaan di Amerika. Ada lebih dari 1.500 perusahaan waralaba yang beroperasi secara domestik melalui lebih dari 320.000 unit ritel. Ini membuat penjualan ritel tahunan mencapai lebih dari $1 trilyun across 75 industri yang menggunakan franchise sebagai sebuah cara ekspansi bisnis dan sebagai model distribusi produk.
Laju pertumbuhan industri waralaba ini didorong oleh sales franchise baru dan sales ritel di tingkat lokal. Sejarah menunjukan bahwa, industri telah memberikan pertambahan angka pertumbuhan yang signifikan. Kecenderung/trend dalam angka laju pertumbuhan masih terus dan diharapkan bertambah seiring waktu.Analis industri menaksir bahwa franchise mempekerjakan lebih dari 8 juta orang dan bahwa tiap 8 menit ada franchise baru yang buka di berbagai tempat di Amerika. Juga, sekitar 1 dari tiap-tiap 12 perusahaan ritel adalah perusahaan yang diwaralabakan.
Unsur-unsur yang harus dimiliki sebuah franchise:
1. Adanya minimal 2 pihak, yaitu pihak franchisor dan pihak dranchisee. Pihak franshisor sebagai pihak yang memberikan franchise sementara pihak franshisee merupakan pihak yang diberikan/ menerima franshise tersebut;
2. Adanya penawaran paket usaha dari franchisor,
3. Adanya kerja sama pengelolaan unit usaha antara pihak franchisor dengan pihak franchisee,
4. Dipunyaianya unit usaha tertentu (outlet) oleh pihak franchisee yang akan memamfaatkan paket usaha miliknya pihak franchisor,
5. Seringkali terdapat kontrak tertulis antara pihak franchisor dan pihak franchisee.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN FRANCHISE Keuntungan:
1. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan dari pihak franchisee dapat ditanggulangi dengan program-program pelatihan yang disediakan oleh pihak franchisor,
2. Karena pihak franchisee pada prinsipnya memiliki bisnisnya sendiri sebagai franchisee (yang hanya terikat kontrak dengan pihak franchisor), maka dia mempunyai insentif yang besar untuk berusaha sekuat tenaga untuk dapat memajukan bisnisnya itu di samping mendapat bantuan dan bimbingan yang terus menerus dari pihak franchisor.
3. Terdapat keuntungan bagi franshisee yang langsung dapat berbinis di bawah nama besar dan terkenal pihak franchisor,
4. Dibandingkan dengan apabila franshisee berbisnis secara biasa, maka dengan berbisnis secara franchise, pihak franchisee dapat menghemat cost dan permodalan diperlukan. Hal ini dikarenakan operasi percobaan yang telah dilakukan oleh pihak franchisor sudah menemukan sisteman yang efektid tapi paling irit biaya,
5. Keuntungan atas adanya iklan bersama secara meluas,

Kerugian:
1. Kontrol yang besar oleh pihak franchisor terhadao pihak frnchisee menyebabkan pihak franchisee hilang kemandiriannya;
2. Kesukaran dalam menilai kualitas franchisor;
3. Biasanya kontrak franchise berisikan juga pembatasan-pembatasan terhadap bisnis franchise dan riang gerak dari pihak franchisor,
4. Kebijakan-kebijakan pihak franchisor tidak selamanya berkenaan di hati pihak franchisee,
5. Franchisor bisa jadi membuat kesalahan dalam kebijakannya,
6. Turunnya reputasi dan citra dari merek bisnis franchisor karena alasan yang tidak terduga-duga sebelumnya.









2.ISI
Kami akan menjelaskan tentang salah satu Franchise yang sedang berkembang Di Indonesia saat ini , sebagai contoh yaitu Perusahaan VENETA SYSTEM .
Tentang VENETA SYSTEM
Veneta System merupakan merek dagang dari produk dan layanan isi ulang tinta printer. Saat ini sudah ada 145 outlet Veneta System yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam melayani seluruh konsumen Veneta System, setiap outlet mendapat dukungan penuh dari PT Veneta Indonesia, PT Veneta Media Usaha dan PT Veneta Indonesia Surabaya.
Veneta System adalah suatu konsep yang telah berkembang di seluruh Indonesia. Veneta System merupakan suatu jaringan outlet yang menyediakan jasa isi ulang (refill) tinta untuk produk – produk cartridge, toner dan ribbon yang digunakan oleh seluruh pengguna printer dimanapun. Dengan teknologi pengisian ulang tinta yang sangat peduli dengan kelestarian lingkungan hidup dan sumber daya manusia yang terlatih.

VENETA SYSTEM telah tumbuh dan berkembang sejalan dengan perkembangan dan kemajuan teknologi modern hingga saat ini. Dengan berbagai logo dan simbol yang ditampilkan dan sistem pelayanan purna jual yang memuaskan serta jaminan kualitas yang diberikan, Veneta System terus berkembang menjadi spesialis dalam bidang pengisian ulang tinta printer yang dapat diandalkan oleh para pemakai printer.

Adapun dukungan dan fasilitas yang Veneta miliki guna menunjang Usahanya untuk memberikan yang terbaik :
* Penelitian dan Pengembangan
Baik terhadap produk, teknologi, system, distribusi maupun manajemen.

* Pengadaan Bahan Baku dan Produk
Bahan baku Veneta System yang diakui merupakan salah satu yang terbaik didunia selalu tersedia demi kelancaran operasional pewaralaba.







Produk Veneta System 


Franchise Veneta System
Waralaba Veneta System adalah sebuah konsep jaringan usaha dalam bidang isi ulang tinta printer baik inkjet, toner maupun ribbon. Konsep waralaba yang telah teruji dan menguntungkan ini memungkinkan Anda untuk menjadi pemilik dari salah satu atau beberapa unit outlet ini sebagai pemegang hak waralaba (franchisee) Veneta System.

Menjadi franchisee Veneta System berarti Anda memiliki usaha sendiri, menjalankan usaha sendiri dibawah bimbingan Veneta System dan juga menjadi bos untuk diri sendiri serta tentunya akan mendapatkan keuntungan yang memuaskan.















Keuntungan memiliki Waralaba Veneta System :
Dengan Merk dan Brand yang telah melekat kuat di ingatan masyarakat luas, kehadiran Veneta System dimanapun dapat mempermudah setiap outlet untuk menjalankan usaha sejak hari pertama beroperasi. Dengan satu komitmen bersama antara Franchisor dan Franchisee untuk maju bersama jaringan waralaba Veneta System, kesuksesan dalam menjalankan usaha ini terbukti berhasil baik. Dari sisi persiapan awal, praktis Calon Franchisee hanya perlu mempersiapkan tenaga kerja yang akan diseleksi dan lokasi usaha yang akan direkomendasikan serta sejumlah dana investasi awal.
Persiapan awal pembukaan toko akan banyak dibantu oleh pihak Franchisor, seperti tinjauan proyeksi usaha, pelatihan, renovasi tempat usaha, sistem operasionil, pre-marketing program serta perlengkapan dan peralatan kerja di outlet.
Dan yang tak kalah penting adalah masalah Periklanan. Brand yang telah terbentuk saat ini tidak lepas dari dukungan promosi dan periklanan yang tak pernah putus, baik dalam bentuk program-program pameran, iklan media cetak dan elektronik, iklan out-door, talk show, dan lain-lain. Ini semua menjadi suatu kekuatan yang sulit untuk dilakukan oleh pihak lain yang bergerak di bidang waralaba pada umumnya.








Customer Profile
Veneta System tidak memberikan batasan untuk segmen pasar yang dituju, sepanjang mereka merupakan kelompok pengguna printer untuk setiap komputer yang mereka gunakan.
Tidak ada pembatasan usia ataupun gender dalam kategori pelanggan kecuali untuk komunitas pelanggan itu sendiri, yang dapat digolongkan menjadi tiga kelompok pelanggan, yaitu Rumah Tangga dan Mahasiswa, Perusahaan (corporate) dan Instansi Pemerintah atau Swasta. Satu hal yang pasti, pelanggan Veneta System adalah mereka yang mengutamakan kepuasan dalam memenuhi kebutuhan tinta printer berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau.







Pengadaan Produk
Salah satu faktor penting bagi jaringan outlet Veneta System adalah suplai & distribusi barang ke outlet-outlet. Pengadaan produk-produk tinta yang menjadi salah satu keunggulan Veneta System, tentu saja telah menjadi tuntutan utama bagi setiap toko. Untuk itu Veneta System yang mendapat dukungan suplai material bermutu baik dari luar negeri telah memahami perlunya komitmen dalam pengadaan barang ini.


Dari waktu ke waktu, pengadaan produk baik yang harus diimpor maupun yang bersumber dari pusat distribusi Veneta System di Jakarta terus ditingkatkan baik dari sisi persediaan, kemasan, alokasi pemesanan dan bahkan sampai ke masalah distribusi, baik untuk jaringan di Jabodetabek maupun di luar kota atau di luar pulau.

Investasi & Keuntungan
Tidak ada jaminan bahwa suatu investasi akan memberikan hasil keuntungan yang pasti. Semua usaha dan bisnis mengandung risiko. Tetapi Waralaba Veneta System ternyata mampu membuktikan diri sebagai salah satu alternatif investasi yang unggul dan menarik, terbukti dari tingkat pengembalian investasi yang relatif cepat serta risiko yang tergolong sangat rendah. Tentunya hal ini tidak lepas dari upaya Franchisor untuk membina dan mengarahkan seluruh outlet dalam segi operasionil, sehingga hasil yang memuaskan dapat mereka peroleh. Inilah suatu bukti bahwa Waralaba Veneta System telah mewujudkan impian para investornya.
Untuk berinvestasi di Veneta System, calon franchisee harus menyediakan dana minimal Rp. 400 juta untuk investasi awal, termasuk franchisee fee, stok awal, dekorasi & furniture, peralatan, dan lain-lain. Disamping itu masih pula dialokasikan sejumlah dana untuk deposit usaha.
























VENETA SYSTEM
INITIAL INVESTMENT REQUIRED







Price in IDR Currency



 30 m2
Notarial/Legal


              5.000.000




Upfront Franchise Fee (incl.  Initial Support & Training)


          100.000.000




Initial Training (travel & allowance borne by Franchisee) *


            20.000.000




Initial Marketing Costs borne by Franchisee


            10.000.000




Store Rennovation, Equipment & Supplies, etc



     Renov./Décor./Lightings & Logo

       27.000.000

     Computers, printers, AV Systems

       29.000.000

     Furnitures & Fixtures

       17.000.000

     Office Equipments & Supplies

        7.000.000




            80.000.000




Initial Stock (products / inventory)


            60.000.000




Space Rent



     Space Rent  (one year)



     3 months deposits


                         -  




Initial Investment before Working Capital Reserve


         275.000.000




Working Capital Reserve



     2 months salary (working capital)


            14.000.000
     2 months utilities expenses (working capital)


              5.000.000
     Patty Cash (Reserved for Empties purchase)


              6.000.000




 TOTAL INITIAL INVESTMENT REQUIRED


          300.000.000
Franchise Deposit


               100.000.000




3.KESIMPULAN
Veneta System merupakan waralaba yang menyediakan jasa isi ulang tinta pinter untuk komputer .waralaba ini boleh dikatakan berhasil ,sebab ratusan outlet kini telah ada dibawah naungannya dengan keuntungan ratusan juta rupiah .
Salah satu faktor dalam usaha waralaba adalah penyuplaian barang ,didalam Veneta System ini suplai barang dilaksanakan secara teratur kepada semua outlet yang ada demi kepuasan pelanggan . Memiliki waralaba Veneta System berarti sama saja memiliki usaha sendiri ,namun dibawah bimbingan Veneta System tentunya dengan keuntungan yang memuaskan .
Salah satu keuntungan yang tidak dipunyai oleh perusahaan lain adalah dalam waralaba Veneta System apabila kita akan membuka outlet veneta awal pembukaan toko akan banyak dibantu oleh pihak franchisor, seperti tinjauan proyeksi usaha , pelatihan dan renovasi tempat usaha .

4.REFRENSI








Kamis, 14 Oktober 2010

diskriminasi pengendara sepeda motor

ehm .sebelumnya gw ini merupakan orang baru dalam dunia per-blog-an ini .hehehe .tp gw bakal eksis disini .*apeee deh ngaraaang aja .hehehe :)

langsung aja yak masuk kedalam inti dari tulisan yg gw buat ini .sesuai dengan judul diatas ,kenapa gw milih bkin judul kaya gtu ?karena kita semua tahu kn klo jakarta ini sering banget macet ,macet dan macet lagi .saya sendri merupakan pengendara motor dan kenapa sepeda motor yg dijadikan kambing hitam dalam masalah ini ?tak bisa dipungkiri bahwa memang sepeda motor sangat bnyak di jakarta ini ,jumlahnya jutaan .dahsyaat sekali memang untuk ukuran kota seperti jakarta .

tapi cobalah lihat pada waktu rush-hour ,jalan protokol di jakarta dipenuhi oleh mobil mobil pribadi dan angkutan umum .mobil mobil pada berjajar mengikuti aliran macet ,sedangkan motor hanya ada dipinggir jalan ,nyelip nyelip .apakah itu masih dibilang motor sebagai sumber kemacetan ?
sampai dibuat aturan sepeda motor harus berjalan dijalur sebelah kiri atau jalur lambat . .

hmm ,menurut saya kemacetan ini bukan dipengaruhi oleh bnyaknya kendaraan tersebut melainkan karena adanya kesalahan sistem yg ada .cobalah lihat saja ,jalan jalan di jakarta sejak 10 tahun terakhir ini tidak mengalami perubahan yg signifikan ,tetapi kendaraan yg tumbuh sangatlah tinggi tentunya tidak sebanding dengan lahan yg tersedia .inilah yg membuat jakarta kita ini semakin macet ,macet dan macet lagi .

yg bisa menilai hanyalah anda yg membaca tulisan ini .apakah memang pengguna kendaraan ataukah memang sistem yg ada yg salaah :) :)

Jumat, 08 Oktober 2010

Tugas 2 PENGANTAR BISNIS

tiga unsur yang menyebabkan munculnya aktivitas ekonomi ?


keinginan manusia
yang pertama dan yang paling mendasar adalah keinginan manusia .manusia memiliki banyak kebutuhan yang lambat laun akan bertambah dengan sendirinya .

keinginan manusia terbagi menjadi dua yaitu keinginan pokok dan keinginan tambahan .keinginan pokok yaitu keinginan yang utama atau dengan kata lain harus segera dipenuhi .misalnya ,kita membutuhkan makanan disaat kita lapar maka makanan tersebut merupakan keinginan utama .keinginan tambahan merupakan keinginan sekunder .sifatnya tidak terlalu penting atau secara singkat disebutkan bahawa keinginan tambahan adalah keinginan lain diluar keinginan utama .


sumber-sumber daya
sumber daya yang melimpah dibumi kita ini merupakan anugerah dari Tuhan .mengapa begitu ,karena dari sumber daya yang tersedia inilah bisa terjadinya aktivitas ekonomi .sebagai contoh gas gas yang melimpah di Aceh saat ini dimanfaat kan untuk kegiatan ekonomi di Indonesia dan sebagiannya di ekspor ke negara lain .dari gas itu juga muncul industri industri yang menyerap banyak tenaga kerja sehingga penduduk didaerah sana dapat melakukan kegiatan ekonominya untuk memenuhi keinginannya .

cara-cara berproduksi
banyak cara untuk melakukan kegiatan produksi .dari mulai cara produksi yang sederhana sampai dengan cara produksi yang sangat komplex .tentunya semakin tinggi cara produksi seseorang maka akan harga jual barang yang diproduksi semakin tinggi ,begitu pula sebaliknya .

jadi ,agar produksi yang dihasilkan dapat mencapai target dibutuhkan cara-cara .tentunya tidak semuanya sama ,lain produk lain pula caranya .disinilah dituntut bagaimana sesorang untuk berusaha agar produk yang dihasilkan berkualitas dan tidak mengecewakan konsumen .bila konsumen sudah kecewa maka produk tersebut sudah tidak ada lagi tempat dimasyarakat

*sebagian dari tulisan ini saya adaptasi dari sumber


perbedaaan antara perusahaan dan lembaga sosial ?

didalam kegiatan ekonomi prioritas dari suatu perusahaan adalah mendapatkan laba setinggi-tingginya dengan modal serendah-rendahnya .tidak bisa disamakan dengan lembaga sosial .lembaga sosial tidak berorientasi pada laba ,melainkan orientasinya pada tanggungjawab .sebagai contoh RT/RW ,ini merupakan lembaga sosial tapi tidak mengharapkan laba melainkan tanggungjawab kepada masyarakat .


tempat dan letak perusahaan ?

tempat perusahaan adalah tempat dimana kantor pusat perusahaan itu berada .biasanya tempatnya itu berkaitan dengan lembaga lembaga lain misalnya lembaga pemerintahan ,lembaga pendidikan.
sedangkan letak perusahaan adalah tempat dimana perusahaan itu melakukan kegiatan sehari harinya .dalam pemilihan letak perusahaan tidak boleh dilakukan dengam coba-coba karena dengan cara itu perusahaan akan menghasilkan produk secara maksimal ,apabila letaknya kurang bagus maka hasilnya pun tidak maksimal .




lingkungan eksternal mikro dan makro dalam dunia usaha ?
Lingkungan ekstern atau eksternal terdiri atas unsur-unsur yang berada di luar organisasi, dimana unsur-unsur ini tidak dapat dikendalikan dan diketahui terlebih dahulu oleh manajer, disamping itu juga akan mempengaruhi manajer di dalam pengambilan keputusan yang akan dibuat. Unsur-unsur lingkungan eksternal organisasi contohnya yaitu perubahan perekonomian, peraturan pemerintah, perilaku konsumen atau masyarakat, perkembangan teknologi, politik dan lain sebagainya
.
Lingkungan eksternal dibagi menjadi dua yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro.

Lingkungan eksternal mikro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh langsung terhadap kegiatan manajemen. contohnya adalah ; pemasok BBM ,ditributor ,konsumen dan pesaing .itu semua sangat berpengaruh dalam dunia usaha .pemasok BBM sebagai suplier yang memasok bahan baku ,bila tersendat maka perusahaan akan tersendat juga .

sedangkan lingkungan eksternal makro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh tidak langsung. contohnya adalah ; lingkungan budaya ,lingkungan ekonomi ,lingkungan hukum dan politik ,keadaan alam ,teknologi dan hubungan internasional .sumber


 


Minggu, 03 Oktober 2010

Tugas 1 PENGANTAR BISNIS

nama : Raden Mahardhika P.U
kelas : 1EB03
npm 25210516

1. mengapa anda belajar bisnis ?
jawab : Menurut saya kita belajar bisnis itu karena bisnis merupakan suatu kegiatan atau suatu cara untuk memperoleh uang .apapun yang dibisniskan akan menjadi uang .tentunya yang tidak mengalami kerugian .tujuannya ita belajar bisnis yaitu untuk bagaimana kita melihat peluang yang ada dan memanfaatkannya semaksimal mungkin agar kita memperoleh keuntungan .tujuan lainnya adalah agar kita tidak kalah bersaing dengan para bisnis lainnya

2. faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi iklim bisnis di Indonesia ?
jawab : Menurut saya faktor yang mempengaruhi iklim bisnis di Indonesia adalah
a. faktor ekonomi
kesulitan ekonomi yang mendera Indonesia membuat ketatnya persaingan bisni ,dari mulai bisnis yg halal sampai dengan bisnis yg haram ,terlebih lagi banyaknya warga yg hidup dibawah garis kemiskinan
b. faktor alam
negara Indonesia yang merupakan negara kepulauan merupakan kendala bagi jalannya bisnis disini .sulitnya untuk mengakses ketempat-tempat yang jauh sehingga jalannya bisnis belum terlalu maksimal .